Senin, 16 Juli 2007

MENGAPA SAYA BERAGAMA BUDDHA?

Message: 8
Date: Tue, 25 Jan 2005 04:07:16 -0000
From: "saggadhana" <saggadhana@yahoo.co.uk>
Subject: Mengapa saya beragama Buddha ?


Kemarin ketika saya surfing di salah satu milis Buddha saya
menemukan pertanyaan yang sangat menggelitik. Bila saya menjadi
orang baik kenapa perlu bagi saya untuk beragama Buddha? Pertanyaan
ini sungguh menyentuh hati saya dan membuat saya merenung kembali
diri saya, Saya menjadi bertanya kepada diri saya "Kenapa saya
beragama buddha ?" Apa yang saya dapat dari beragama buddha?

Dari hasil perenungan saya terhadap pengetahuan saya tentang agama
buddha dan mencoba melaksanakannya selama 20 tahunan , saya mendapat
beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut yang saya coba tuangkan
dalam tulisan ini. Bila saya menulis di luar patron agama Buddha dan
saya melakukan kesalahan saya memohon maaf.

A. Pangearan Siddhata dan ilmuwan lainnya
Pangeran Sidhatta menjalani kehidupan pertapa hanya dengan satu
tujuan yaitu menemukan kebenaran. Jalan untuk melenyapkan
penderitaan dan ia sudah menjalaninya bukan hanya dalam 1 kehidupan
namun ia menjalaninya dalam jutaan kali kehidupan untuk mencari
jawabannya

Pada saat bulan purnama di bulan May, ia menemukan jawabannya dan ia
menyatakan dirinya sebagai Buddha yang berarti "yang tercerahkan "
Dalam perjalanan hidupnya selama 40 tahun ia hanya membabarkan
dhamma. Dhamma inilah kebenaran yang ditemukannya.

Pangeran siddhata dalam pandangan saya seperti Newton yang menemukan
hukum Fisika dimana Gaya adalah massa dikalikan dengan percepatan.
Atau Einstein dengan hukum relativitas khusus dan umumnya. Atau
ilmuwan lainnya yang menemukan hukum alam lainnya. Hukum alam
tersebut sudah ada dialam dan mereka yang dapat menjelaskan dengan
bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti semua orang sehingga
semua orang merasakan manfaat dengan mengtahui dan menggunakannya.
Hal yang sama yang ditemukan oleh pangeran Sidattha yang menemukan
jalan untuk melepaskan diri dari penderitaan

Hal ini sangat berbeda dengan "agama dari langit" dimana semua
ajaran berasal dari "makhluk ADIKUASA" bila kita melanggarnya kita
mendapatkan hukuman dan bila kita melaksanakan maka kita akan
mendapatkan "reward" (imbalan yang menyenangkan).

Sang Buddha selama 40 tahun hanya membabarkan hukum alam yang
ditemukannya, bukannya membuat aturan lalu memaksakan kehendaknya
kepada manusia. Buddha membebaskan kita untuk memilih jalan sesuai
dengan kemauan kita tanpa ada kewajiban atau pemaksaan. Buddha hanya
menganjurkan jalan yang sebaiknya dipilih dan menganjurkan jalan
yang seharusnya tidak dipilih mengingat akibatnya yang sangat buruk

B. Dhamma
Sang Buddha menjelaskan bahwa alam kehidupan ada 31 Alam dan
sekarang kita hidup dialam manusia . Dibawah alam manusia ada 4 alam
Apaya dan diatas alam manusia ada 6 Alam Dewa ditambah dengan 20
Alam Jhana. Diluar 31 alam ini ada "satu keadaan" yang disebut
nibanna dimana seseorang tidak mungkin untuk kembali kealam lainnya

Dhamma yang diajarkan sang buddha sangat sederhana yang secara garis
besarnya adalah:
a. Bila kita berbuat sesuka hati kita tanpa aturan dan selalu
merugikan makhluk lainnnya (bukan saja manusia) maka kita akan masuk
kealam dibawah alam manusia
b. Bila kita melaksanakan sila (Minimal Panca sila ) maka kita
minimal akan tetap di alam manusia
c. Bila kita ingin kehidupan yang lebih baik (alam manusia dan
alam dewa) maka kita harus rajin melaksanakan sila dan berdana.
Jangan percaya dengan cerita bahwa manusia hanya bisa ke alam neraka
atau alam manusia
d. Bila kita ingin ke alam yang lebih tinggi lagi (Rupa Bhumi
dan Arupa Bhumi) maka kita harus ber meditasi samantha
e. Bila kita ingin mencapai nibanna maka kita harus bermeditasi
vipassana
Sungguh sederhana bukan. Tentu saja banyak aturan kecil lainnya yang
perlu dipelajari

Anda ingin kemana maka Anda yang tentukan. Bila Anda ingin ke alam
niraya (Alam neraka yang terburuk kondisinya), anda boleh mebuat
kamma buruk yang besar seperti membunuh ayah dan ibu, memecah belah
sangha, Membunuh Arahat dan melukai Sang Buddha. Apakah kita
beragama buddha atau tidak maka kita tetap akan masuk kealam niraya
karena ini hukum alam dan bersifat pasti adanya

C. Mengapa saya beragama buddha

Sebenarnya saya kurang cocok dengan istilah beragama buddha karena
saya hanya mengikuti hukum alam yang dibabarkan oleh Sang Buddha.
Sama seperti saya menggunakan ilmu mekanika yang ditemukan oleh
Newton dalam kehidupan sehari-hari saya

Bila saya melakukan perbuatan baik misalnya saya berdana (memberikan
sesuatu kepada yang membutuhkannya) maka dana saya adalah dana
karena tidak bisa dibedakan apakah saya berdana secara kristen,
islam, hindu, buddha ataupun Atheis. Bila saya menghindari
pembunuhan maka saya bisa saja melakukan sila agama buddha, atau
menghindari larangan dari agama Kristen, islam, kong hu cu, maupun
agama apapun. Semuanya sama. Lalu kenapa saya berkata saya
mengikuti agama buddha

Berdana akan membawa akibat baik karena itu sungguh pantas
dilakukan. Pembunuhan akan membawa akibat tidak baik sehingga
sungguh pantas tidak dilakukan . Inilah yang diajarkan oleh sang
Buddha. Inilah Peta yang diajarkan oleh sang Buddha. Dengan Peta
ini, kita bisa memperkirakan kemana kita akan pergi bila kita
melakukan suatu langkah. Dengan rajin bermeditasi Samantha, berbuat
baik dan melaksanakan sila maka secara otomatis kita akan mengarah
ke Alam Jhana bila meninggal. Sungguh mudah bukan. Bukankah Peta ini
sangat sangat berharga

Dengan mengetahui tujuan yang kita mau capai maka kita akan ketahui
persyaratan yang dibutuhkannya . Bila saya ingin mencapai Tingkat
bodhisattva maka kita tidak boleh melatih vipassana namun saya harus
melatih 10 paramita beserta Samantha Bahvana. Bila saya mencoba
melatih vipassana maka saya akan mencapai arahat bukannya Bodhisatva

Bila saya sedang horny (birahi) saya tidak bisa melampiaskannya
kepada sembarang orang karena saya hanya bisa melampiaskannya kepada
isteri saya. Bila saya memaksakannya, saya seperti meminjam sesuatu
demi kenikmatan yang saya harus bayarkan dengan "kemungkinan"
terlahir di alam Apaya. Bila saya sedang horny namun saya melatih
Samantha saya dan saya bisa menekan "KAMACCHANDA" sebagai salah satu
lima rintangan bahtin maka saya bisa menembus Jhana. Luar biasa
bukan peta ini.

Bila saya merenung peta yang diajarkan oleh sang Buddha maka saya
akan merasa saya sangat beruntung telah mendapatkan peta ini dan
mempelajari cara menggunakannya. Saya belum pernah ditasbihkan
sebagai umat Buddha dan saya belum pernah mendapatkan nama buddhis.
(Catatan nama saggadhana adalah nama pinjaman dari anak saya). Namun
setiap saya ke vihara dengan tulus dan ikhlas saya bernamaskara
kepada Sang Buddha yang mengajarkan dhamma yang sangat berharga ini
dan membaca paritta namakhara gatha

Bila tanpa peta ini, saya tidak pernah mengetahui sudah berapa kali
saya terjeblos dan saya entah sudah membuat kamma buruk apa dalam
kehidupan ini. Tanpa peta ini saya bagaikan seorang yang berjalan
dalam kegelapan dimana saya tidak mengetahui lubang atau gundukan
tanah didepan saya.

Peta yang sangat berharga ini, secara tidak disengaja dapat saya
ketahui dalam kehidupan ini mungkin saja tidak akan saya pernah
dapatkan didalam kehidupan yang akan datang . Sehingga Sang Buddha
pernah berkata bahwa sungguh sulit untuk lahir sebagai Manusia dan
jauh lebih sulit untuk lahir sebagai manusia didalam masa Buddha
dhama berkembang. Sayangnya lahir sebagai manusia di jaman Buddha
dhamma yang berkembang saat ini tidak menjamin bahwa kita dapat
menyadari berharganya dhamma ini. Terlebih lagi mencoba
memprakteknya karena kita semua sibuk dengan mencari kesenangan yang
selalu kita anggap sebagai kebahagian dan kita juga sibuk
menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan yang kita anggap sebagai
penderitaan.

Buddha dhamma ini diperkirakan hanya akan bertahan 2500 tahun lagi
dan setelah itu perlu seorang Bodhisattva (Maitreya) untuk
membabarkan dhamma ini kepada manusia lagi. Saya tidak pernah tahu
apakah saya akan terlahir sebagai manusia, mengenal Buddha dhamma
dan dapat mencapai sotapanna didalam masa 2500 tahun ini . Atau
perjalanan saya masih sangat jauh dan harus menunggu jutaan tahun
pada masa Buddha Maitreya tiba atau lebih buruk lagi

Bagi saya, harta yang paling berharga yang dapat saya temukan dalam
kehidupan ini adalah Buddha dhamma dan Vipassana sedangkan harta
yang saya harapkan dapat saya temukan dikehidupan mendatang adalah
Buddha Dhamma dan Vipassana juga

Bila Anda bertanya "kenapa saya perlu beragama Buddha ?" Saya rasa ,
jawaban ini perlu dijawab oleh Anda sendiri dengan
merenungkan "Kemanakah Anda akan pergi dan Apakah anda merasa
memerlukan peta ini?". Bila anda bertanya kepada saya apakah peta
ini pasti benar adanya , maka saya bisa menjawab Ehi pasiko (Datang
dan buktikanlah sendiri)

Semoga kita semua dapat mencapai kesucian dalam kehidupan sekarang
ini

Dari yang beruntung mengenal agama Buddha
Saggadhana

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Bung Dharmoghandul, saya melihat anda mengerti betul mengenai Ajaran Sang Buddha.

kebetulan saya lahir dan dibesarkan dalam ajaran "Agama Langit" dan dalam perjalanan hidup saya, saya menemukan suatu bentuk pemikiran.

Ketika saya membaca beberapa potongan Ajaran Sang Buddha, saya melihat pemikiran saya sesuai dengan Ajaran Sang Buddha, dan sekarang saya tertarik untuk mempelajari dan mendalami Ajaran Sang Buddha.

Apakah Bung Dharmoghandul bisa membimbing saya dalam mempelajari Ajaran Sang Buddha?

Mohon bantuan dan bimbingan anda.

tommy
ymmotbiker@gmail.com
tommyymmot@ymail.com

stevenlie mengatakan...

where are u?
more post please!!!!!